HARAPAN ADALAH PENGINDAH DAN PENGUAT
Kita tidak mungkin bertenaga jika kita tidak memiliki harapan yang baik mengenai apa yang mungkin kita capai di masa depan.
Mungkin itu yang menjelaskan mengapa orang yang tidak menetapkan harapan yang baik di hatinya, menjadi mudah letih badannya, dan mudah patah hatinya.
Dia yang berhati hampa dari harapan, akan merasa bahwa keberhasilan adalah hak untuk yang terlahir dalam keberuntungan, bahwa keberhasilan adalah hak bagi mereka yang tiba-tiba pandai, hak bagi yang tiba-tiba dapat undian, atau keberuntungan bagi yang tiba-tiba dibantu dengan mudah dan tanpa syarat.
Pernahkah Anda mendengar orang yang mengkritik nasehat yang baik baginya, karena dia mensyaratkan bahwa sang penasehat harus pernah se-miskin dirinya?
Mungkin dia melihat semua orang kaya, sebagai yang tiba-tiba kaya; dan yang miskin akan selalu miskin.
Padahal,
Kemiskinan adalah pendidik yang terbaik.
Keadaan apakah yang lebih mendidikkan penghematan, yang memaksakan kreatifitas, yang meramahkan pendekatan, yang mengkhusukkan doa, yang menyungguhkan upaya, dan yang mendalamkan kesyukuran?
Dengannya,
Kemiskinan yang disyukuri sebagai pelajaran, yang diikhlaskan sebagai pensahaja diri, dan digunakan sebagai pengutuh kesungguhan kerja, akan menjadikan kita pribadi yang anggun dalam kekayaan.
(Apakah tadi saya mendengar Anda mengatakan; Amien ..?)
Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana, sebagai syarat bagi pencapaian dari yang besar dan yang sulit.
Harapan …
Alangkah mulia Tuhan yang menciptakan harapan sebagai penghubung yang nyata antara jiwa kita dengan-Nya.
Marilah kita tetapkan di hati baik kita, bahwa …
Sedikit dan sekecil apa pun sebuah harapan itu, ia tetap sebuah harapan.
Karena,
Tidak ada keberhasilan sebesar apa pun yang tidak bisa dicapai melalui harapan, walau sekecil apa pun harapan itu.
Maka, sebetulnya …
Harapan adalah penghubung antara sepedih-pedihnya keadaan dengan seindah-indahnya kesyukuran.
...........
Harapan di hati baik Anda itu, adalah pengindah doa-doa Anda, pengindah wajah Anda, pengindah suara Anda, dan pengindah sentuhan Anda.
Harapan di hati teguh Anda itu, adalah penguat kesungguhan Anda, penguat pendapat Anda, penguat permintaan Anda, dan penguat upaya Anda.
Harapan di hati utuh Anda itu, adalah pengindah pribadi Anda, dan penguat peran Anda bagi kebaikan sesama.
Harapan di hati mulia Anda itu,
adalah yang menjadikan Anda kekasih Tuhan
yang dibebaskan dari kesalahan-kesalahan masa lalunya,
yang dijaga dalam perjalanan yang lurus,
yang dikuatkan untuk melakukan yang tidak biasanya mampu dilakukan oleh orang lain,
yang dimudahkan untuk merampungkan tugas-tugas besar,
yang disahabatkan dalam pergaulan dengan calon-calon penghuni surga,
dan yang ditata keindahan kehidupannya di dunia –
sebagai awalan rasa dari kehidupannya di surga.
Amien …
Maha Suci Tuhan yang meluluhkan hati yang kaku.
Maha Penyayang Tuhan yang menghaluskan hati yang kasar.
Maha Pengasih Tuhan yang melembutkan hati yang pemarah.
Maha Pemaaf Tuhan yang menjernihkan hati yang kusam.
dan
Maha Mulia Tuhan yang membangkitkan jiwa yang putus asa.
Dan semoga kita menjadi jiwa-jiwa yang diutamakan penyelamatannya,
karena keikhlasan kita untuk tetap berharap kepada Tuhan.
………..
Mudah-mudahan Tuhan tidak menunda lagi, dan hari ini langsung menghadiahkan sesuatu yang akan membahagiakan Anda dan keluarga terkasih.
Mudah-mudahan Tuhan membesarkan hati Anda, agar cukup menampung kebesaran yang segera diturunkan karena kejujuran dan kerja keras Anda.
Mungkin itu yang menjelaskan mengapa orang yang tidak menetapkan harapan yang baik di hatinya, menjadi mudah letih badannya, dan mudah patah hatinya.
Dia yang berhati hampa dari harapan, akan merasa bahwa keberhasilan adalah hak untuk yang terlahir dalam keberuntungan, bahwa keberhasilan adalah hak bagi mereka yang tiba-tiba pandai, hak bagi yang tiba-tiba dapat undian, atau keberuntungan bagi yang tiba-tiba dibantu dengan mudah dan tanpa syarat.
Pernahkah Anda mendengar orang yang mengkritik nasehat yang baik baginya, karena dia mensyaratkan bahwa sang penasehat harus pernah se-miskin dirinya?
Mungkin dia melihat semua orang kaya, sebagai yang tiba-tiba kaya; dan yang miskin akan selalu miskin.
Padahal,
Kemiskinan adalah pendidik yang terbaik.
Keadaan apakah yang lebih mendidikkan penghematan, yang memaksakan kreatifitas, yang meramahkan pendekatan, yang mengkhusukkan doa, yang menyungguhkan upaya, dan yang mendalamkan kesyukuran?
Dengannya,
Kemiskinan yang disyukuri sebagai pelajaran, yang diikhlaskan sebagai pensahaja diri, dan digunakan sebagai pengutuh kesungguhan kerja, akan menjadikan kita pribadi yang anggun dalam kekayaan.
(Apakah tadi saya mendengar Anda mengatakan; Amien ..?)
Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana, sebagai syarat bagi pencapaian dari yang besar dan yang sulit.
Harapan …
Alangkah mulia Tuhan yang menciptakan harapan sebagai penghubung yang nyata antara jiwa kita dengan-Nya.
Marilah kita tetapkan di hati baik kita, bahwa …
Sedikit dan sekecil apa pun sebuah harapan itu, ia tetap sebuah harapan.
Karena,
Tidak ada keberhasilan sebesar apa pun yang tidak bisa dicapai melalui harapan, walau sekecil apa pun harapan itu.
Maka, sebetulnya …
Harapan adalah penghubung antara sepedih-pedihnya keadaan dengan seindah-indahnya kesyukuran.
...........
Harapan di hati baik Anda itu, adalah pengindah doa-doa Anda, pengindah wajah Anda, pengindah suara Anda, dan pengindah sentuhan Anda.
Harapan di hati teguh Anda itu, adalah penguat kesungguhan Anda, penguat pendapat Anda, penguat permintaan Anda, dan penguat upaya Anda.
Harapan di hati utuh Anda itu, adalah pengindah pribadi Anda, dan penguat peran Anda bagi kebaikan sesama.
Harapan di hati mulia Anda itu,
adalah yang menjadikan Anda kekasih Tuhan
yang dibebaskan dari kesalahan-kesalahan masa lalunya,
yang dijaga dalam perjalanan yang lurus,
yang dikuatkan untuk melakukan yang tidak biasanya mampu dilakukan oleh orang lain,
yang dimudahkan untuk merampungkan tugas-tugas besar,
yang disahabatkan dalam pergaulan dengan calon-calon penghuni surga,
dan yang ditata keindahan kehidupannya di dunia –
sebagai awalan rasa dari kehidupannya di surga.
Amien …
Maha Suci Tuhan yang meluluhkan hati yang kaku.
Maha Penyayang Tuhan yang menghaluskan hati yang kasar.
Maha Pengasih Tuhan yang melembutkan hati yang pemarah.
Maha Pemaaf Tuhan yang menjernihkan hati yang kusam.
dan
Maha Mulia Tuhan yang membangkitkan jiwa yang putus asa.
Dan semoga kita menjadi jiwa-jiwa yang diutamakan penyelamatannya,
karena keikhlasan kita untuk tetap berharap kepada Tuhan.
………..
Mudah-mudahan Tuhan tidak menunda lagi, dan hari ini langsung menghadiahkan sesuatu yang akan membahagiakan Anda dan keluarga terkasih.
Mudah-mudahan Tuhan membesarkan hati Anda, agar cukup menampung kebesaran yang segera diturunkan karena kejujuran dan kerja keras Anda.
0 komentar:
Post a Comment