Speech
Delay adalah keterlambatan bicara seorang anak yang
mengakibatkan ketidakjelasan pada
proses artikulasi berupa produksi
voiced dan
unvoiced dan intonasi. Gangguan bicara tersebut dapat berakibat ke gangguan perkembangan yang
akan menghambat fase kognitif perkembangan anak.
Gangguan bicara pada usia prasekolah, diperkirakan 5% dari populasi
normal dan 70% dari kasus tersebut ditangani oleh terapis
(Weiss et al., 1987). Gangguan perkembangan artikulasi ditunjukkan dengan kegagalan pengucapan satu huruf sampai beberapa huruf, sering terjadi penghilangan atau penggantian bunyi huruf tersebut sehingga menimbulkan kesan cara bicaranya seperti anak kecil.
Pada anak-anak usia 5 tahun, 19%
diidentifikasi memiliki gangguan bicara dan bahasa
(6,4% keterlambatan berbicara,
4,6% keterlambatan bicara dan bahasa, dan 6% keterlambatan bahasa). Gagap terjadi 4-5%
pada usia 3-5 tahun dan 1% pada usia remaja. Laki-laki diidentifikasi memiliki gangguan bicara dan bahasa hampir dua kali
lebih banyak daripada wanita. Sekitar 3-6%
anak usia sekolah memiliki gangguan bicara dan bahasa tanpa gejala neurologi, sedangkan pada usia prasekolah prevalensinya lebih tinggi yaitu sekitar 15%
(DSM IV revision, 2011).
Tujuan Penelitian
Tujuan untuk mengetahui karakteristik
learning disabilities
dalam
proses perkembangan bahasa. Karakteristik akustik suara dapat diteliti melalui analisis artikulasi, frekuensi,
pitch, intonasi, dll. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik suara anak penderita
speech delay berdasarkan spektrum suara, sehingga dapat ditentukan karakteristik dari suara anak tersebut.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini merujuk pada Teori Fonologi Metrik
(Metrical Phonology Theory) sebagai pengembangan teori fonologi (Liberman
& Prince, 1977). Teori mengidentifikasi penekanan suku
kata. Data penelitian adalah anak penderita
speech delay berusia 5-10
tahun. Anak tersebut sedang menjalani
proses terapi pada pusat rehabiltasi.
Data anak direkam menggunakan alat perekam.
Data mentah ditranskripsi dan disegmentasikan sehingga ditemukan data
hasil berupa gambar spektrum suara dan silabel.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh melalui (1)
proses perekaman
data, (2) proses editing, dan (3)segmentasi
kata. Selanjutnya dilakukan
proses sinkronisasi karena setiap kata
yang dilafalkan mempunyai
interval waktu yang
berbeda.Hasil analisis kata
benda (’ayam’,
’bola’) dan kata
kerja ’buka’ menunjukkan perfoma yang
berbeda
tipis pada tataran usia.
Kesimpulan
Penelitian
sonority peak atau puncak silabel dan artikulasi berorientasi pada pengukuran sinyal ujaran. Anak
speech delay sering menemui kendala dalam memproduksi ujaran lisan (artikulasi,
pitch, dan intonasi). Ditemukan indikasi adanya infleksi dan intonasi monoton pada subjek penelitian.
Nazela Subhita
14110931
3KA08
14110931
3KA08
0 komentar:
Post a Comment