Friday, March 9, 2012

Ada yang Hilang

Jumat, 24 Februari 2012.

Kabar buruk itu datang tepat pukul 12.30 WIB, Innalillahi wainailaihi rojiun ..
Mama mendapat telfon dari seorang tante yang membawa berita duka tersebut. Gue yang abis mandi langsung tersentak kaget mendengar mama teriak-teriak tidak percaya. Ternyata berita duka tersebut datang dari keluarga gue sendiri. Dengan terbata-bata mama menjelaskan kalau ua gue yang baru sembuh dari sakitnya itu meninggal dunia.

Karena hari ini merupakann hari jumat, so keluarga gue lagi pada solat jumat. Setelah mereka pulang, mama langsung memberi kabar berita duka tersebut. Bokap kaget dan kita sekeluarga bergegas untuk ke rumah duka tepatnya di ciputat.

Kami sekeluarga berangkat dari Karawang ( rumah gue ) sekitar jam 3an karena bokap ada urusan sebelumnya yang engga bisa ditunda. Kami menuju rumah duka dengan hati yang berduka pula. Ternyata sesampainnya di jalan tol jor, tol tersebut macet total tidak bergerak sedikit pun. Dan keluarga disana udah nungguin kita datang karena jenazah akan segera disemayamkan sehabis ashar.

Panik dan jengkel itulah rasa yang kita punya saat itu, tapi bokap dengan bijak mengingatkan kaka gue yang nyetir untuk tetap hati-hati mengendarai mobilnya. Telfon pun berdering kembali dan kami pun masih terjebak macet. Akhirnya jenazah disemayamkan dan kami tidak bisa melihat beliau untuk terakhir kali. :(

Pukul 18.00 WIB kami tiba di rumah duka, sedih karena tidak bisa melihat ua untuk terakhir kali. Diam merenung dan baca doa setelah sampai dirumah beliau. Istri beliau cerita kronologis kejadiannya, ua yang selama ini sakit komplikasi sudah mulai membaik keadaannya, beliau sudah minta dibeliin pulsa untuk menelfon sanak keluarga yang jauh. Tetapi sebelum beliau meminta beli pulsa beliau ingin sekali melihat kedua kamar anaknya (mungkin sudah firasat), beliau menatap dengan kosong kamar anak-anaknya. Lalu setelah itu beliau kembali ke kamar untuk istirahat, ternyata ua hari itu emang sedang sakit diare, jadi ua bulak-balik kamar mandi sedari pagi. Pada akhirnya tepat siang hari beliau ingin ke kamar mandi, dan setelah selesai dari kamar mandi ua memanggil istrinya untuk meminta bantuan karena ua udah engga bisa bangun sendiri. Setelah istrinya dateng ua langsung di gendong untuk bangun, dan pada saat itu juga setelah ua berhasil bangun ua pingsan dipelukan istrinya, ua menatap mata istrinya dan menghembuskan nafas terakhir di pelukan sang istri tercinta.

Terenyuh mendengar cerita ua, ua sangat sayang sekali kepada keluarga dan juga istrinya. Ua sudah bisa melawan sakitnya dengan ikhlas. Ua selalu tersenyum jikalau kami menjenguk dan ua tetep selalu bercanda setiap kami datang. Ua selalu sering menggoda gue, ua selalu bilang ke gue "kapan nikah, nikah dong duluin abang" gue rasa ua ngomong gitu karena memang sekedar candaan, dan gue sangat menikmati candaan ua tersebut. Sedih karena tidak bisa melihat ua untuk terakhir kali, sedih karena engga ada yang becandain lagi, sedih karena kehilangan sesosok pemimpin dan sedih karena sudah tidak bisa berjumpa kembali.

Ua... tenang disana ya, semoga amal inadah ua di terima di sisi Allah, semoga ua bahagia disana seperti ua bahagia di dunia ini. Kami semua sayang sama ua dan kami disini sangat rindu sama ua. Kami hanya bisa memanjatkan doa untuk ua.

I always keep your smile and your joke deep in my heart <3 :)



0 komentar:

Post a Comment

Copyright 2009 GOTCHA !. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates